Fidel Castro
Biran, Propinsi Oriente 13 Agustus 1926/1927 lahirlah sosok yang penomenal bernama Fidel Alejandro Castro Ruz dari pasangan Angel Castro Y Argiz dengan Lina Ruz Gonzales. Anak ke 4 dari 7 bersaudara dan 2 saudara tiri.
Masa kecilnya, Fedel Castro sekolah di yayasan Yesuit Katolik, Colegio La Salle. Selepas dari sekolah itu, ia melanjutkan ke Colegio Dolores, yang juga milik yayasan Yesuit Katolik. Kemudian pada tahun 1942, Fidel Castro pindah ke Balen Havana untuk melanjutkan sekolah menengah atas. Nama sekolahnya Colegio de Balen, sebuah sekolah terpandang di Havana dan para muridnya biasa berasal dari keluarga kelas menengah. Fidel menaruh perhatian pada bidang pertanian, sejarah, dan bahasa Spanyol dan selesai pada tahun 1945.
Tahun 1945 juga Fidel diterima di Universitas Havana, memilih bidang kajian hukum. Semasa mahasiswa Fidel pernah menjadi kelompok pecinta alam kampus. Pada suatu ekspedisi di Sierra de los Organos Fidel menunjukkan nyali besar dengan meloncat turun kedalam sungai yang deras semantara giginya mengigit tali untuk diikatkan pohon seberang sungai untuk membantu temannya yang lain menyeberang sungai. Pada tahun 1947 Fidel bergabung kesebuah kelompok revolusioner yang merencanakan penggulingan diktator Republik Dominika, Jendral Rafael L. Trujillo, namun ekspedisi itu gagal.
Tak putus semangat dari kegagalan itu, Fidel kembali kekampus. Selanjutnya ia bergerak ke Bogota, Colombia sebagai delegasi kongres mahasiswa antikilonial, antiimperialis
Untuk berdemonstrasi di konferensi Pan American Union kesembilan. Kongres mahasiswa itu pun memang disponsori oleh para pemimpin Partai Liberal Kolombia yang berjuang menuntut dihilangkannya pengaruh Amerika Serikat di negara-negara Amerika Latin.
Dari dua kali kegitan demonstarasi itu Fidel selalu lolos dari serangan dan berlindung pada Kedutaan Kuba. Sepulangnya dari Bogota Fidel meraih jabatan Presiden Federasi Mahasiswa Hukum Universitas Havana. Dan pada tanggal 12 Oktober 1948, ia menikahi Mirta Diaz Balart de Nunes seorang mahasiswi Fakultas Filsafat dikampus yang sama dan memiliki seorang anak ditahun 1949 bernama Fidelito Castro Jr. Lalu Mirta menceraikan Fidel saat ia dipenjara kerena aktipitas polotiknya. Selah bercerai dengan Mirta, Fidel Menikahi Dalia Soto del Valle. Mereka memiliki lima orang anak : Angel, Antonio, Alejendro, Alexis dan Alex.
Che Guavara
Lahir dari ayah Ernesto Guavara Lynch dan ibu Celiade la Serna pada 14 Juni 1928 Rosario, Argentina ia adalah Ernesto Guavara de la Serna atau lebih dikenal kaum revolusioner dengan nama Che Guavara.
Dimasa kecil Che mengidap penyakit asma sehingga keluarganya pindah dari Rosario ke Buenos Aries. Namun cuaca disana tak cukup baik untuk kesehatan Che, kembali orang tuanya memutuskan untuk pindah ke Alta Gracia di propinsi Cordoba hingga ia menyelesaikan Sekolah menengahnya.
Kemudian Che mendaftarkan diri ke sekolah kedokteran di universitas Buenos Aries dan menjadi mahasiswa kedokteran yang tertarik pada penyakit- penyakit tropis. Semasa mahasiswa Che dan kawannya Alberto Granado memutuskan untuk menjelajahi nagara-negara Amerika Latin dengan menggunakan sepeda motor menyusuri pantai pasifik, bermula dari Argentina, Cile, Kokombia, Venezuela. Manun di Venezuela mereka berdua berpisah, Che mampir ke Miami sendirian lalu pulang ke Buenos Aries.
Lagi-lagi jiwa petualangan Che memanggilnya untuk mengunjungi Negara-negara Amerika Latin. Pada saat Che berada di Costa Rica ia menaruh perhatian pada berita penyerangan sebuah markas militer tentara pemerintah Kuba di Moncada yang dilakukan oleh Fidel Castro dan kelompoknya.
Di Costa Rica itu pula ia melihat ketidak adilan, United Fruit Company melakukan penghisapan. Mengeksplitasikan para pekerja dan membuat memderita. Kemudian sampai la ia di tujuannya yaitu Guatamala, negara yang menarik bagi anak-anak muda yang revolusioner.
Pada tahun 1952, Jacoba Arbenz, seorang tentara muda menjadi presiden dengan terobosan yang mengejutkan : ia berjanji akan menasionalisasi tanah yang dimiliki UFC, perusahaan raksasa yang pusatnya di Amerika Serikat. Kemudian dibulan Juni 1954, CIA menyerang Guatamala dengan tentara bayaran. Che dengan sukarela membantu perjuangan rakyat Guatamala untuk mempertahankan revolusi. Mulanya sebagai tenaga medis akhirnya ia juga bertempur secara militer. Dan akhirnya Arbenz diturunkan pada 27 Juni 1954. Kelompok revolusioner Guatamala kocar-kacir dan Che mencari perlindungan di kedutaan Argentina. Lalu ia pergi ke Meksiko pada 21 september 1954.
Di Meksiko Che bertemu dengan Fidel, malam itu juga mereka memutuskan untuk bergabung dan berjuang bersama para revolusioner Kuba demi menggulingkan rezim fasis Fulgencio Batista. Ditahun 1956 mereka berdua dan 80 orang lainnya berangkat ke Kuba untuk menyerang Batista. Pendaratan mereka tidak mulus, mereka disambut oleh tembakan tentara Kuba. Che tertembak dan luka, deri 82 orang hanya tersisa 12 orang. Perjuangan mereka lanjutkan dari pegunungan Sierra Maestra, yang mana membuat Che bertranspormasi dari seorang tenaga medis yang penuh semangat revolusi menjadi seorang ahli gerilya, propagandis, ahli taktik dan siasat.
Dipuncak gunung, dari hari kehari mereka memperoleh kekuatan baru, sukarelawan berdatangan untuk bergabung dengan kelompok Fidel. Maka perang gerilyapun berlangsung berbulan-bulan dibawah pimpinan Fidel dan dukungan Che.
Serangan pertama mereka luncurkan ke pos luar tentara di La Plata, usaha mereka berhasil dan mengambil senjata, amunisi, makanan untuk dibawah ke pegunungan. Fidel terus memimpin perampokan atas para tuan tanah yang kaya untuk kemudian dibagikan tanahnya kepada para petani miskin. Dan membakar sumber penghasilan Batista seperti kebun Tebu. Kemudian pada tanggal 1 Januari 1959 pukul 2 lewat 10 dini hari, setelah mengalami banyak tekanan dari gerilyawan yang dipimpin Fidel akhirnya Batista bersama antek-anteknya melarikan diri ke Republik Dominika dengan menggunakan pesawat DC4.
Setelah Batista berhasil digulingkan, 1 Februari 1959 Che resmi menjadi warga negara Kuba. Seiring pemerintahan revolusioner, Che menjabat sebagai menteri Depertemen industri dan memimpin National of Agrarian Reform kemudian di angkat sebagai presiden Bank Nasional Kuba.
Namun semangat Che tak perna padam ia memutuskan untuk pergi meninggalkan Kuba dan melanjutkan perjuangan. Che mengunjungi Kongo untuk membantu gerakan revolusi dinegara itu namun gagal, lalu ia pergi ke Tanzania. Che sempat kembali ke Kuba dengan rahasia dan bertemu kawannya yang akan menjalankan misi pembebasan di Bolivia. Che memutuskan untuk pergi ke Bolivia, membuktikan dirinya sebagai seorang revolusioner sejati. Pada pertempuran 8 Oktober 1967 Che tertembak dibagian pahanya sehingga ia tertangkap dan akhirnya Che ditembak Mati setelah ia menitipkan pesan untuk istrinya, "ia boleh menikah lagi".
Kematian Che Guavara adalah simbol perlawanan. Kuba melakukan upacara penghormatan, di Amerika orang-orang kiri turun kejalan dan mengarak Poster Che. Di Prancis, kaum intelektual kiri mengadakan minggu Che untuk kedamaian Vietnam. Di Italia, dan Jerman Barat terjadi demonstrasi besar-besaran. Di Napoli, Florenze, Milan dan Roma, anak-anak muda membawa foto Che dan melawan polisi. Di Bonn, anak-anak muda memasang bom di kedutaan Bolivia.
Sastrawan dan penulis lagu membuatkan karya yang didedikasikan khusus padanya. Dunia kehilangan seorang pahlawan yang akan selalu dikenang karena keberanian dan kelurusan sikapnya.
Pustaka: Hidayat, Imam Usman, Fidel Castro Melawan
Pustaka: Hidayat, Imam Usman, Fidel Castro Melawan