Petani pohon karet semakin menjerit, betapa tidak dengan harga jual ditingkat pengepul sebesar Rp. 4000 - 6000 rupiah dan ditambah guyuran hujan yang hampir turun setiap hari.
Semantara itu, harga kebutuhan pokok tidak sebanding dengan hasil jual getah karet. Harga kebutuhan pokok dipasaran sekarang misalnya, beras Rp. 11.000 - Rp. 13.000/kg, harga minyak sayur Rp. 9.000/kg, harga cabe Rp. 30.000/kg telor Rp. 1.500/butir, Gula Rp. 12.000/kg.
Jadi rakyat yang berpropesi sebagai petani karet sangat menderita menghadapi kondisi saat ini, belum lagi untuk kebutuhan biaya anak sekolah. Bahkan barang kreditpun sebagian telah ditarik pihak bank, dialer dll dengan alasan tidak mampu mencicil barang yang dikreditkan.
Sejak tahun 2014, harga getah karet menunjukkan penurunan hingga sekarang tembus harga jual ditingkat pengepul Rp. 4.000 rupiah. Dapat diprediksi bahwa harga jual karet akan terus anjlok hingga tahun 2018. Untuk itu petani karet harus mensiasati kondisi ini. Kalau tidak, petani bisa kelaparan...
Sebenarnya masih banyak hal yang bisa dilakukan petani karet untuk memenuhi kebutuhan. Misalnya, lahan yang ada digunakan sistem tanam tumpang sari. Petani bisa menanam singkong, jagung, kedelai, sayur-mayur, cabe dan tanaman lainnya. Atau memanfaatkan lahan pekarangan rumah yang cepat panen seperti cabe, sayur kangkung, bayam, kacang panjang dll. Jangan dulu berpikir untuk dijual, minimal untuk memenuhi kebutuhan keluarga dan tetangga. Setidaknya uang untuk membeli sayur bisa digunakan untuk keperluan lainnya.
Kenyataan dilapangan saat ini, para petani pohon karet sudah menjadi kebiasaan bermalas-malasan. Mereka tahu dan sadar betul bahwa harga jual getah karet murah dan sulit untuk memenuhi kebutuhan. Selain itu para petani karet telah memasuki usia tua. Sangat jarang menemukan petani karet yang berumur muda. Adapun yang berumur muda, itu juga kurang memiliki kesadaran dan kurangnya pengetahuan dimiliki sehingga menerima apa adanya.
Kaum muda hampir meninggalkan status petani (yang memiliki lahan), mereka berpikir lebih memilih mencari pekerjaan di intansi pemerintahan atau karyawan diswasta. Padahal, jika lahan yang mereka miliki di garap secara benar, rajin dan rutin, hasilnya lebih menjanjikan.
Contohnya begini, kebun karet yang ada saat ini sudah berumur tua, rusak, dan tidak produktif. Alangkah baiknya jika kebun itu di tebang dan di tanam ulang, atau diganting tanamam lain. Kalau lahannya mau ditanamin lagi pohon karet, semantara pohonnya produktif. Petani dapat menanam yang lainnya seperti Semangka, kacang, cabe, singkong, jahe, jagung, padi dll. Atau mau diganti tanaman lain seperti Pohon sawit, (+-900/kg) satu batang bisa mencapai 30kg. Jika lahan 1 ha bisa ditamanin 100 batang sawit, dengan masa 3 tahun bisa buah selanjutnya 1 bulan bisa 2 kali panen. Atau tanaman lainnya separti pohon pinang dengan harga jual di tingkat pengepul Rp. 7.000 - 21.000. Masa tanam 3-4 tahun, jika lahan 1 ha dapat ditamanin pohon pinang 2500 batang (2x2 meter), 1 batang bisa menghasilkan 1-2 kg buah pinang kering setiap bulannya. Atau tanaman lainnya.
Ok.. Ok. Semua tergantung atas kemauan sendiri. Demikian yang bisa saya sampaikan pada kesempatan aJika lahan 1 ha dapat ditamanin pohon pinang 2500 batang (2x2 meter), 1 batang bisa menghasilkan 1-2 kg buah pinang kering setiap bulannya. Atau tanaman lainnya.
Ok.. Ok. Semua tergantung atas kemauan sendiri. Demikian yang bisa saya sampaikan pada kesempatan ini, semoga bermanfaat.ini, semoga bermanfaat.
rHe
Tidak ada komentar:
Posting Komentar