Sang
Ploklamator yang selalu di kenag hingga 70 tahun kemerdekaan Bangsa ini. Ia lahir
di Blitar dengan nama Kusno pada tanggal 6 juni 1991. Ayahnya adalah seorang
guru di Surabaya bernama Raden Sukemi Sasrodiharjo dan ibunya berasal dari
Bali. Peranannya sangat penting dalam memerdekakan bangsa Indonesia dari penjajahan Belanda.
Dialah penggagas Pancasila, sekaligus Proklamator Kemerdekaan Indonesia bersama
Mohammad Hatta pada tanggal 17 Augustus 1945.
Nama
lengkap soekarno ketika lahir adalah Kusno Sasrodiharjo, karena sering
sakit-sakitan namanya diganti menjadi Soekarno lantaran menurut kebiasaan orang Jawa. Ketika menjadi Presiden Republik Indonesia, ejaan nama Soekarno diganti
sendiri menjadi Sukarno kerena menurutnya nama Soekarno menggunakan ejaan
penjajah (Belanda). Namun, dia tatap menggunakan nama Soekarno dalam tanda
tanggannya kerena tanda tangan tersebut tercantum dalam teks Proklamasi Indonesia yang tidak boleh diubah.
Sebagai pejuang, pada masanya Soekarno mendapat sebutan Bung Karno, yang
kemudian populer dan dikenal hingga sekarang.
Ketika
kecil Soekarno tinggal bersama kakenya di Tulungagung, Jawa Timur. Pada usia 14
tahun, kawan ayahnya bernama Oemar Said Tjokroaminoto mengajak Soekarno tinggal
di Surabaya, dan menyekolahkannya di Hoogere Burger School (HBS). Di Surabayalah
Soekarno banyak bertemu dengan para pemimpin Sarekat Islam, organisasi yang
dipimpin Tjokroaminoto. Soekarno kemudia bergabung dengan Organisasi Jong Java (Pemuda
Jawa). Setelah tamat HBS pada tahun 1920, Soekarno melanjutkan ke Technische
Hoge School (Sekarang ITB) di Bandung dan tamat pada tahun 1925. Ketika di Bandung,
Soekarno berinteraksi dengan Tjito Mangunkusumo dan Dr. Douwes Dekker yang
merupakan pimpinan organisasi National Indische Partij.
Pada
tahun 1926, Soekarno mendirikan Algemene Studie Club di Bandung. Ornagisasi ini
menjadi cikal baka Partai Nasional Indonesia yang didirikan pada tahun 1927. Aktivitas
soekarno di PNI menyebabkannya ditangkap Belanda pada bulan Desember 1929. Dipengadilan
Bangung, dia membela diri dengan pledoinya yang penomenal, “Indonesia Menggugat”.
Dia dibebaskan dari penjara pada tanggal 31 desember 1931. Pada bulan Juli 1932,
Soekarno bergabung dengan Partai Indonesia (Partindo) yang merupakan pecahan
dari PNI. Seokarno kembali ditanggap dan diasingkan ke Flores. Dengan alasan serangan
penyakit malaria Soekarno dan keluarga dipindahkan ke Bengkulu. Soekarno baru
kembali bebas pada masa penjajahan Jepang pada tahun 1942.
Soekarno
aktif dalam usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia, diantaranya merumuskan Pencasila,
UUD 1945, dan dasar-dasar pemerintahan Indonesia, termasuk merumuskan naska Proklamasi
Kemerdekaan. Menjelang Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia, bersama
tokoh-tokoh nasional lain, soekarno mulai mempersiapkan diri. Setelah sidang
BPUPKI, panitia yang terdiri 8 orang (resmi), panitia kecil yang terdiri
dari 9 orang (panitia 9 yang
menghasilkan piagam jakarta), Soekarno-Hatta mendirikan negara Indonesia berdasarkan
Pancasila dan UUD 1945.
Pada
bulan Agustus 1945, Soekarno diundang oleh Marsekal Terauchi, pimpinan angkatan
darat Jepang wilayah Asia Tenggara di Dalat, Vietnam. Dalam pertemuan itu Terauchi
menyatakan bahwa Proklamasi Kemerdekaan Indonesia adalah urusan Rakyat
Indonesia sendiri. Setelah pulang dari Dalat, terjadilah peristiwa Rengasdenglok
pada tanggal 16 Agustus 1945. Saat itu Soekarno dan Muhammad Hatta “diculik”
dan dibujuk oleh para pemuda untuk menyingkir ke asrama pasukan Pembela Taha
Air (PETA), di Rengasdenglok, Kerawang, Jawa Barat. Tokoh pemuda yang “menculiknya”
adalah Soekarni, Wikana, Singgih, dan Chairul Saleh.
Para
pemuda menuntut agar Soekarno dan Hatta segera memproklamsaikan Kemerdekaan
Indonesia kerena di Indonesia terjadi kevakuman setelah Jepang menyerah dan
pasukan sekutu belum tiba. Namur Soekarno, Hatta dan para tokoh senior menolak
dengan alasan menunggu kejelasan mengenai menyerahnya Jepang terhadap sekutu. Alasan
lain yang berkembang adalah Soekarno menetapkan saat yang tepat untuk
kemerdekaan Indonesia yakni tanggal 17 Agustus 1945 saat itu bertepatan dengan
tangga 17 Ramadhan. Pada tanggal 18
agustus Soekarno dan Hatta diangkat oleh PPKI menjadi Presiden dan Wakil
Presiden Republik Indonesia. Kemudian dikukuhkan pada tangga 29 Agustus 1945
oleh Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP). Pada tangga 19 September 1945 kewibawaan Soekarno bisa menyelesaikan
peristiwa Lapangan Ikada tanpa pertumpahan darah, dalam peristiwa itu,
sedikitnya 200.000 rakyat Jakarta siap bentrok degan pasukan Jepang yang masih
bersenjata lengkap. Terimah kasih cukup sampai disini dulu, mudahan bisa
penulis lanjutkan kembali tulisannya. Wallahulmuwafieq Ila Aqhwamith Tharieq, Wassalammualaikum
Warohmatullahi Wabarokatu.
Pustaka
Alejandro,
Emdievi Y.G. 41 Diktator Zaman Modern.
Visimedia. Jakarta 2007
Tidak ada komentar:
Posting Komentar